25+ Contoh Judul Thesis Spesialis Jurusan Ilmu Penyakit Saraf

Judul Thesis Spesialis Jurusan Ilmu Penyakit Saraf – Neurologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari mengenai sistem saraf.

Sistem saraf sendiri memiliki tanggung jawab dalam mengatur kerja organ dan fungsi koordinasi tubuh.

Untuk menjadi dokter saraf, tentu saja mahasiswa harus menyelesaikan pendidikan dokter umum dahulu, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis neurologi.

Jika kamu berminat menempuh jurusan ilmu satu ini, maka simak dulu bahasan mengenai pengertian beserta Contoh Judul Tugas Akhir Jurusan Ilmu Penyakit Saraf berikut.

Tentang Ilmu Penyakit Saraf

Dikutip dari laman Wikipedia Ilmu saraf merupakan bidang ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron.

Bidang studi meliputi yaitu struktur, genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, fungsi, sejarah evolusi, perkembangan, penghitungan neurosains dan patologi sistem saraf.

Dimana ilmu ini telah berkembang dari berbagai jenis ilmu lain untuk menggunakan pendekatan ilmu saraf termasuk kognitif, neuropsikologi, ilmu komputer, statistika, fisika dan kedokteran.

Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, dokter spesialis saraf atau spesialis neurologi akan mendapatkan gelar Sp.S (cara penyebutan gelar lama) atau Sp.N (cara penyebutan gelar baru).

Ragam Penyakit yang Ditangani Dokter Saraf

Dokter saraf mengatasi penyakit yang berhubungan dengan otak dan saraf, saraf tulang belakang dan saraf tepi.

Berikut adalah beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter saraf, yaitu:

  • Sakit kepala dan migrain
  • Demensia, Alzheimer
  • Kejang dan epilepsi
  • Tremor atau tubuh gemetaran
  • Cedera kepala
  • Saraf terjepit
  • Stroke
  • Tumor otak
  • Penyakit Parkinson
  • Gangguan autoimun yang menyerang saraf
  • Infeksi otak, ensefalitis, meningitis, dan abses otak
  • Infeksi sumsum tulang belakang
  • Bell’s palsy
  • Neuropati perifer
  • Gangguan neuromuskular

Baca Juga: 15+ Contoh Judul Thesis Spesialis Jurusan Bedah Saraf

Prospek Karier Jurusan Ilmu Penyakit Saraf

Berikut ini beberapa prospek karier lulusan ilmu penyakit saraf, seperti:

  • Peneliti: Seorang ahli saraf yang bekerja di sektor akademik atau publik untuk menguji teori tentang sistem saraf dan penyakit yang mempengaruhinya.
  • Ahli saraf: Dokter medis yang berspesialisasi dalam penyakit otak dan sistem saraf.
  • Ahli bedah saraf: Ahli bedah saraf berfokus dalam prosedur bedah otak dan sumsum tulang belakang.
  • Psikiater: Dokter medis yang mempelajari, mendiagnosis, dan mengobati penyakit mental seseorang.
  • Ahli Saraf Klinis: Mempelajari fungsi otak sebagai dokter medis atau peneliti dengan tujuan melakukan penelitian secara klinis.
  • Ahli biostatistik: Berfokus pada mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menafsirkannya untuk membuat kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan.
  • Penjualan Farmasi: Bekerja dalam bidang farmasi atau biofarma.
  • Ahli patologi wicara: Berfokus untuk membantu pasien dengan gangguan komunikasi.
  • Profesor: Profesor mengajar ilmu saraf untuk tingkat sarjana atau pascasarjana atau lembaga lainnya.

Daftar Universitas Jurusan Ilmu Penyakit Saraf

Di bawah ini nama Universitas dengan jurusan Ilmu Penyakit saraf yang ada di Indonesia, yaitu:

  • Universitas Indonesia
  • Universitas Gajah Mada
  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Brawijaya
  • Universitas Sebelas Maret
  • Universitas Teknologi Sepuluh Nopember
  • Institut Pertanian Bogor
  • Universitas Padjajaran
  • Universitas Diponegoro
  • Universitas Airlangga
  • Universitas Hasanuddin

Kumpulan Judul Thesis Spesialis Jurusan Ilmu Penyakit Saraf

Judul Thesis Spesialis Jurusan Ilmu Penyakit Saraf

Berikut kumpulan Judul Thesis Spesialis Jurusan Ilmu Penyakit Saraf, di antaranya:

  • Kuncoro, P. T. (2017). Pengaruh pemberian edukasi dan leaflet terhadap penurunan frekuensi bangkitan pada pasien epilepsi anak di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Hakiem, R. M. (2017). Hubungan kadar hemoglobin sebelum kemoterapi dengan tingkat keparahan gejala ortostatik pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi taxanes (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Mianoki, A. (2017). Korelasi antara indeks aterogenik plasma dengan derajat defisit neurologis pasien stroke iskemik akut (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Anindyta, M. A. (2017). Perbandingan kualitas hidup pasien Parkinson subtipe tremor dominant dan postural instability gait disorder (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Malueka, R. G. (2017). Pengaruh polimorfisme gen ACE terhadap luaran fungsional pasien stroke iskemik akut (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • A. P., H. (2017). Hubungan rasio neutrofil limfosit dengan keparahan chemotherapy-induced peripheral neuropathy pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi taxane (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • C, B. A. (2017). Efektivitas repetitive transcranial magnetic stimulation terhadap perbaikan fungsi kognitif pasien gangguan kognitif vaskular pasca stroke infark (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Vidyanti, A. N. (2017). Perbedaan profil mild cognitive impairment pada populasi lansia perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Zamani, M. R. Z. (2017). Pengaruh insomnia terhadap gangguan fungsi kognitif (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Rahman, A. (2017). Korelasi kadar kholinesterase darah dengan fungsi kognitif anak usia sekolah dengan riwayat paparan pestisida di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Nita, dr. (2017). Pengaruh kadar low density lipoprotein cholesterol (LDL-C) terhadap derajat keparahan penyakit Parkinson (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Tama, W. N. (2017). Elektroensefalografi sebagai prediktor mortalitas pada meningoensefalitis (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Desin, P. S. (2017). Pengaruh abnormalitas analisis gas darah terhadap kematian pasien cedera kepala berat (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Cahyani, N. S. (2017). Pengaruh kadar albumin terhadap tingkat keparahan chemotherapy induced peripheral neuropathy pada kanker payudara yang mendapat kemoterapi taxanes (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Prabowo, F. (2017). Korelasi kadar hsCRP dengan gangguan kognitif pada pasien stroke iskemik akut (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Rahmayani, F. (2017). Pengaruh fraksi ejeksi ventrikel kiri terhadap outcome klinis pasien stroke iskemik akut (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Nurlaila, R. (2017). Efektivitas repetitive transcranial magnetic stimulation terhadap perbaikan afasia nonfluent pasca stroke infark (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Asyari, N. (2016). Test Your Memory Versi Indonesia (TYM-INA) untuk skrining gangguan kognitif pada populasi umum lanjut usia (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Sukendar, K. A. (2016). Rasio neutrofil terhadap limfosit darah sebagai prediktor outcome derajat keparahan stroke iskemik akut (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Utomo, A. B. (2016). Uji reliabilitas dan validitas aplikasi smartphone INA-AD8 untuk tes skrining gangguan fungsi kognitif (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Noriin, A. R. (2016). Hubungan kadar brain-derived neurotropic factor (BDNF) serum dengan derajat neuropati diabetika (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Ananda, D. P. (2016). Perbandingan kadar nerve growth factor serum antara painful diabetic neuropathy dan non-painful diabetic neuropathy (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Fitriani, R. (2016). Hubungan angka total limfosit dengan douleur neuropathique en 4 questionnaire (DN4) pada penderita HIV AIDS di RSUP Dr. Sardjito (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Noviani, N. H. (2016). Diagnosis klinis pasca perawatan cedera kepala sebagai prediktor activity of daily living cedera kepala ringan dan sedang (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Dewiyana, D. (2016). Peningkatan skor indeks Barthel sebagai acuan pemulangan pasien stroke iskemik dari rumah sakit (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.
  • Lukas, A. (2016). Korelasi antara ansietas, depresi, dan gangguan kognitif terhadap kualitas hidup penderita penyakit Parkinson (Tesis-Spesialis). Program Studi Ilmu Penyakit Saraf, Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: 25+ Contoh Judul Thesis Spesialis Jurusan Ilmu Urologi

Kesimpulan

Nah, itulah bahasan singkat mengenai pengertian beserta Contoh Judul Tugas Akhir Jurusan Ilmu Penyakit Saraf yang bisa kamu ketahui sebelum masuk jurusan ini.

Semoga artikel ini menjadi manfaat dan menjadi referensi ilmu baru kalian.

Tinggalkan komentar